Masyarakat Adat Sembalun Bersatu Rayakan HIMAS dengan Pemetaan Wilayah Adat

Lokakarya Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat (PPWA) dalam rangka menyambut Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) tahun 2024.

AMAN NTB, Sembalun– Pengurus Daerah (PD) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sembalun bersama Pengurus Wilayah (PW) AMAN Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) dengan semangat persatuan dan komitmen untuk melestarikan adat istiadat mereka, telah bersepakat untuk memetakan wilayah adatnya di Sembalun. Kegiatan ini berlangsung di Balai Adat Sembalun Lawang, Lombok Timur, dengan dihadiri oleh para tokoh adat setempat. Kamis, 8 Agustus 2024.

Martawi, Wakil Ketua Paer Khusus Majelis Adat Sasak Sembalun, dalam sambutannya menekankan pentingnya lembaga yang melindungi adat sebagai kebutuhan vital bagi masyarakat Sembalun. “Lembaga adat, apapun namanya, baik itu AMAN, Majelis Adat dan sebagainya adalah kebutuhan kita di Sembalun. Sebab masyarakat adat yang menjalankan budaya warisan leluhurnya ini yang harus kita jaga bersama,” ujar Martawi.

Baca juga : Pemangku Adat Sembalun Tegaskan Pentingnya Penguatan Adat di Tengah Perkembangan Zaman

Senada dengan itu, Ketua AMAN NTB, Lalu Prima Wira Putra, menyampaikan bahwa Bale Adat Belek merupakan simbol pusaka yang sangat berharga bagi masyarakat adat Sembalun. “Runtuhnya adat dan kebudayaan Sembalun akan berdampak besar pada identitas budaya kita. Oleh karena itu, Bale Adat Belek harus tetap kita jaga dan lestarikan,” tegasnya pada acara Lokakarya Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat (PPWA), sekaligus menyambut perayaan HIMAS 2024.

Sementara itu, Ketua AMAN Sembalun, Junaidi, mengungkapkan bahwa perayaan HIMAS tahun ini difokuskan pada kegiatan pemetaan wilayah adat Sembalun. Langkah ini dianggap sebagai upaya penting untuk melindungi dan mengakui wilayah adat secara resmi. “Masyarakat adat Sembalun sepakat untuk bersatu dalam membuat peta wilayah adat, sebagai bentuk komitmen kami dalam melestarikan warisan nenek moyang,” ungkap Junaidi.

Perayaan HIMAS kali ini menandai langkah nyata masyarakat adat Sembalun dalam menjaga warisan budaya mereka, dengan pemetaan wilayah adat sebagai salah satu bentuk tindakan konkret. Sebagaimana tema HIMAS tahun ini ialah Pengetahuan, Praktik dan Inovasi. Masyarakat Sembalun berharap upaya ini akan membawa dampak positif dalam pelestarian adat dan budaya mereka di masa depan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *