LOTIM – Wakil Bupati Lombok Timur, Drs. H Haerul Warisin, resmi membuka Musyawarah Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Lombok Timur (MUSDA-II), di Rumah Budaya Paer Lenek, Desa Lenek, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur, Minggu (03/12/17).
MUSDA-II Lombok Timur, yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati itu, dihadiri oleh BPH PW AMAN NTB, Dewan AMAN NTB, BPAN, Perempuan AMAN NTB, PPMAN, Muspika Kecamtan Aikmel, dan 30 Komunitas Anggota Aman se Kabupaten Lombok Timur.
Ketua BPH PW AMAN NTB, Lalu Prima Wiraputra dalam sambutannya menyapaikan keberadaan masyarakat adat khususnya di Nusa Tenggara Barat terkadang sering disepelekan dan dianggap tidak ada. Ini terkadang menjadi salah satu penyebab perjuangan masyarakat adat sering dibenturkan dengan hukum. Hal ini berpengaruh terhadap keberadaan masyarakat adat diseluruh nusantara saat ini, banyak yang dirampas hak-haknya oleh kafitalis, banyak yang belum diakui sebagai masayrakat adat oleh pemerintah dan tidak sedikit telah kehilang hak-haknya. Dalam hal ini tentunya pemerintah turut serta membela dan berperan aktif membantu masyarakat adat untuk mendapatkan kembali hak-haknya. Perlu adanya PERDA yang mengatur dan mendapat pengakuan tentang hak-hak masyarakat adat yang akan mempersempit ruang gerak kafitalis.Jangan sampai kedepanya masyarakat adat menjadi musafir ditanah sendiri,’’ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Lombok Timur Drs. H. Haerul Warisin sebelum membuka kegiatan tersebut dalam sambutannya mengatakan’’ Saya seperti seorang siswa sekolah, yang baru saat ini mendengar seperti apa masyarakat adat itu sesunggunya”. Teringat masa-masa kecilku dimana orang tuaku, mengajariku dengan nilai-nilai adat dan budaya yang selalu mengedepankan kearifan lokal.
“Ini menjadi catatan penting kedepannya bagi pemerintah Daerah. Selama ini belum pernah ada pengajuan PERDA seperti apa bentuknya,’’ucapnya
Beberapa bulan yang lalu, saya secara langsung menghadap ke-Kapolda NTB dan DANDIM, meminta agar masyarakat yang ditahan dibebaskan terkait konflik tanah Jurang Koak, Desa Sapit Kec. Suela Kab.Lombok Timur.
Kedepan PERDA itu segera diusulkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, Bila perlu kita adakan seminar dan kita besarkan nama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara ini di Lombok Timur,’’tambahnya.
“Syahnil Ketua Panitia Pelaksana MUSDA-II Lombok Timur menyampaikan, kegiatan MUSDA ini merupakan acara pemilihan Ketua Badan Pengurus Harian Pengurus Daerah Lombok Timur dan kami mengambil tema,’’Revitalisasi Organisasi Menuju Aman Berdaulat, Mandiri, Bermartabat’’. Yang kedepannya diharapakan Organisasi AMAN di Lombok Timur semakin besar dan menjadi wadah perjuangan masyarakat adat untuk mendapatkan hak-haknya.(Nil)