www.ntb.aman.or.id-Tak ada ruang bawah pohonpun jadi. Itulah yang dilakukan salah seorang perempuan Aman Ntb, Marta Rhika Dela.Bermain dan menghibur anak-anak dibawah pohon pasca gempa, Selasa 21/8/18.
Bagaiman tidak, setelah gempa berkekuatan 6.9 SR mengguncang wilayah lombok timur 19 Agustus lalu berhasil memporak porandakan rumah warga menjadi fuing-fuing kecil, fasilitas umum termasuk gedung sekolahpun tumbang.
Tak habis akal, perempuan Aman Ntb yang satu ini, menyugguhkan cerita lain ditengah kumpulan anak-anak pengungsi yang belum memiliki tenda di Desa Belanting Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.
Trauma Healing adalah kalimat yang tepat bagi mereka. Perasaan cemas, takut yang membayangi benaknya perlu dihilangkan.
Hidup ceria seperti sediakala menjadi impian bagi anak anak pengungsi.
“Menyikapi kondisi ini, Marta Rhika Dela, mencoba ambil adil sebagai relawan yang hadir penuh senyum bagi anak anak bangsa. Bernyanyi, bermain, berdongeng dengan bocah lugu sang pejuang gempa.
“Walau sekedar tertawa, mungkin bisa mengobati rasa takut,” ujar Dela.
“Sementara itu di tempat berbeda di Dusun Tanah Renteng Desa Pringgabaya Kecamatan Pringgabaya Lotim. Salah seorang pengungsi korban gempapun turut berbuat menghibur anak-anak mereka dengan sangat sederhan. Terkadang tertawa riang dengan tingkah lucu orang tuanya yang berusaha menyimpan rasa sedih.
Para orang tua yang tak ingin melihat sang buah hati dibayangi rasa takut, berusaha hadir dengan tegar penuh senyum.
Hal ini membuktikan ada keinginan bagi para korban, bangkit menata masa kehancuran tertata kembali.
Walau istana impian belum berdiri tegak, hidup di tenda-tenda bertemankan dinginnya malam menjadi kisah yang tak terlupakan.menjadi catatan indah masa kecil menuju masa depan yang lebih baik. Nil