LOMBOK BARAT, NTB. AMAN.OR.ID – Masyarakat Adat merupakan Masyarakat yang mempertahankan kearifan lokal, namun bukan berarti tidak boleh menggunakan alat perkembangan teknologi yang berkembang pada masa kini. Masyarakat Adat juga mesti memperkuat identitasnya dan mendapatkan hak-haknya sebagai masyarakat yang memelihara kearifan lokal dalam perspektif moderen.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Badan Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), ketika ditemui pada kegiatan Training Manajemen Keuangan di Batulayar, Kabupten Lombok Barat, Sabtu, 16 Januari 2021.
“ Masyarakat Adat bukanlah sebuah objek tontonan untuk dijadikan objek kepentingan Kepariwisataan, dan mereka bukan suatu benda purbakala, tapi mereka Masyarakat Adat yang memelihara kearifan lokal secara turun temurun, sehingga lewat organisasi AMAN mereka berjibaku memperjuangkan hak-haknya,” ujarnya.
Untuk itu, PW AMAN NTB telah menyiapkan kader-kadernya, untuk memperkuat kemampuan dalam menggali seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka menghadapi tantangan modern sesuai dengan zaman.
Baca juga : Perkuat Kapasitas Komunitas Masyarakat Adat, PW AMAN NTB Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan , PD Lombok Timur Sosialisasi Pendokumentasian Komunitas Adat Anggota AMAN
Salah satu yang dilakukan saat ini yaitu meningkatkan kapasitas Komunitas Masyarakat Adat dengan menghadirkan Staf bidang Keuangan dari masing-masing Pengurus Daerah, untuk melakukan pembelajaran dan menggali ilmu pengetahuan tentang pengelolaan keuangan organisasi.
Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari dari tanggal 15-17 Januari 2021 yang diselenggarakan di Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.
Kata Prima Wira Putra, dalam kegiatan itu diharapkan mampu mengelola keuangan organisasi untuk mencapai visi AMAN yang Berdaulat secara politik, Mandiri secara ekonomi dan Bermartabat secara Budaya.
“Dari kegiatan ini kita siapkan kader-kader Manajemen yang baik, kader-kader politik yang baik dari Masyarakat Adat sehingga dapat mencapai keadilan dan kemakmuran Masyarakat Adat dan mampu menghadapi tantangan sesuai perkembangan zamannya, ” ujarnya. (Rji)
4 thoughts on “Masyarakat Adat Bukanlah Objek Tontonan Kepentingan Kepariwisataan”