Oleh Mohamad Hajazi
Situs Coffee. Ini nama branding kopi hasil produksi Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Sembalun di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Branding kopi hasil produksi BPAN Sembalun ini mulai dikenal sejak dirintis pada awal tahun 2024 di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Ketua BPAN Sembalun Abdul Robi bersama kawan-kawannya yang merintis usaha kopi ini. Mereka merintis usaha kopi setelah mendapat bantuan dari Nusantara Fund.
“Kami branding usaha kopi ini dengan nama “Situs Coffee”. Branding ini bisa dimaknai sebagai tempat pulang para Pemuda Adat Sembalun, di manapun berada,” kata Abdul Robi pada Senin, 8 Juli 2024.
Robi menceritakan awal mula merintis produksi Situs Coffee berangkat dari kegelisahan pemuda adat Sembalun yang ingin membantu perjuangan para petani kopi untuk menjaga wilayah adatnya dari ancaman perampasan atas hak ulayat. Gayung bersambut, usaha ini disambut baik oleh petani kopi.
Baca juga : Masyarakat Adat Tunjung Mas Pengkelak Mas Sakra Barat Membuat Peta Wilayah Adat
Selanjutnya, kata Robi, sesuai dengan visi BPAN bangkit, bersatu, dan bergerak mengurus wilayah adat, mereka bersama pemuda adat Sembalun bersepakat untuk membentuk suatu wadah berkumpul.
“Wadah berkumpul itu kami beri nama Situs Coffe,” ungkap Robi.
Robi mengakui bahwa produksi Situs Coffe saat ini masih dilakukan di rumah. Namun, ia dan kawan-kawan pemuda adat Sembalun optimis usaha kopi bisa maju dan berkembang.
Robi mengatakan jika dalam perjalanannya produksi Situs Coffe berkembang, mereka akan membuat tempat tongkrongan kopi yang lebih baik sekaligus akan dijadikan sebagai markas pemuda adat Sembalun.
Produksi Kopi
Untuk memulai produksi kopi, diawali dengan memilih buah kopi berkualitas baik. Petik buah kopi yang berwarna merah. Tidak boleh mencampur buah berwarna merah dengan yang hijau sebab akan mempengaruhi cita rasa kopi.
Setelah dipetik, buah kopi dijemur. Penjemuran buah kopi dianjurkan cukup waktunya sehingga dapat menambah cita rasa kopi dengan kualitas baik. Langkah berikutnya yang dilakukan setelah penjemuran adalah memisahkan biji kopi dengan ampasnya. Proses ini disebut pulper.
Berikutnya, mensortir atau pemilahan. Tahapan ini merupakan proses yang membutuhkan kecermatan tinggi. Tidak boleh salah sortir, sebab jika biji kopi yang baik bercampur atau tercampur dengan yang rusak maka bisa fatal akibatnya karena dipastikan akan menghasilkan kopi yang tidak baik.
Tahapan selanjutnya melakukan Roasting. Tahap rosting ini juga tidak kalah penting. Kita perlu memperhatikan tingkat kematangan kopi. Hal ini bisa mempengaruhi rasa kopi. Dalam penyajiannya disesuaikan dari pesanan pelanggan: ada yang light, medium atau dark.
Robi menyebut produk kopi yang dihasilkan Situs Coffee sudah merambah hingga ke luar daerah seperti Sumbawa, Bali, dan Jawa.
“Peminat kopi Sembalun sudah banyak sampai ke luar daerah,” ujarnya.
Beri Manfaat
Robi mengatakan produksi kopi Sembalun yang dikelola oleh Situs Coffee ini telah memberi manfaat bagi banyak orang, di antaranya pemuda adat Sembalun dan komunitas Masyarakat Adat setempat.
“Mereka mendapat peningkatan nilai jual dari kopi yang ditanam dan juga dapat membantu perjuangan Masyarakat Adat setempat yang sedang memperjuangkan wilayah adatnya,” sebut Robi.
Bersyukur
Temi Rahadi, salah seorang pemuda adat Sembalun menyatakan sangat bersyukur dengan adanya usaha Situs Coffee ini. Menurutnya, usaha ini telah mempersatukan pemuda adat Sembalun.
“Semua ini berkat bantuan dari Nusantara Fund yang telah mendanai unit usaha Situs Coffee,” ujarnya.
Temi berharap Situs coffee dapat menjadi wadah tempat para pemuda adat bisa mengembangkan dan mempertahankan ciri khas kopi Sembalun. Ini sekaligus, katanya, akan membuka peluang usaha untuk pemuda adat setempat guna membantu Masyarakat Adat setempat yang mengalami kesulitan ekonomi.“
Unit usaha Situs Coffee Ini adalah ladang amal, dan juga wadah perjuangan untuk kedaulatan pemuda adat dan Masyarakat Adat Sembalun,” jelasnya.
***
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Nusa Tenggara Barat