LOMBOK TIMUR, NTB.AMAN.OR.ID – Pembentukan pengurus Persekutuan Perempuan AMAN (PEREMPUAN) Komunitas Masyarakat Adat Kuteraja di Dusun Dasan Penyonggok, Desa Tetebatu Selatan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad, 31 Januari 2021.
Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PW AMAN) NTB yang hadir saat itu, Lalu Prima Wira Putra, meminta kader PEREMPUAN AMAN untuk membantu memperjelas identitas dari Masyarakat Adat, karena organisasi Perempuan AMAN sangatlah beda dengan organisasi perempuan yang lainnya.
“Kalau kalian masuk di Organisasi AMAN sebagai Perempuan AMAN, pertanyaannya apa bedanya Perempuan AMAN dengan PKK atau organisasi perempuan lainnya, untuk apa masuk di organisasi perempuan AMAN kalau dia sama saja dengan yang lainnya. Cukuplah gabung dengan PKK sudah selesai kalau dia sama. “ kata Ketua BPH AMAN Wilayah NTB.
Lebih lanjut dikatakannya, yang menjadi fokus perhatian dari perempuan adat ialah menjaga kearifan lokal dari khazanah budaya dalam bangsanya untuk menjaga keseimbangan bumi dan alam dalam rangka mensejahterakan Masyarakat Adat.
“ Kalau hanya berpakaian adat saja, orang nyongkol aja bisa dan tidak perlu ada Perempuan AMAN, tapi pekerjaannya boleh kelihatan sama tapi khas dan tujuannya ada yang sedikit beda.” Ujarnya.
Baca juga : Komunitas Adat Montong Baan, Bentuk PHKom
Berbicara khusus dan khas yang dimaksud, kata Lalu Prima, akan ada pelatihannya sendiri untuk menanamkan ideologi perjuangan AMAN. Meskipun melakukan kerjasama dengan pihak lain namun ruh perjuangannya tentu berbeda.
Ia berharap kepada Camat setempat memberikan regulasi –regulasinya sebagai kondaktur dari pemerintah yang harus berada ditengah – tengah dalam kepentingan Masyarakat Adat.
Sementara itu, Camat Sikur, yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut, Lalu Putra, mengatakan baru mengetahui ruang lingkup secara konphrensif dari Organisasi AMAN.
Ruang lingkup AMAN menurutnya sangat luas, memang berbeda dengan lembaga-lembaga atas nama masyarakat adat yang lain.
“ Keberadaan Masyarakat kita di Dusun ini mudah-mudahan bisa kembali seperti semula dengan kehadiran Perempuan Adat, Pemuda Adat nantinya dapat memperkuat kearifan lokal sebagai penyangga di dusun ini, karena di kecamatan ini hanya Dusun inilah yang lebih spesifik apalagi dusun ini di kecamatan kami merupakan dusun wisata.”Pungkasnya.
PEREMPUAN AMAN (PA) merupakan Organisasi Sayap AMAN dan dalam pembentukan tersebut dihadiri oleh Camat Sikur, Ketua BPH PW AMAN, Ketua BPH PD AMAN, Dewan PA region Bali Nusra, beserta para tokoh masyarakat setempat turut menyaksikan jalannya pembentukan pengurus.
Berdasarkan hasil Musyawarah pembentukan pengurus Perempuan AMAN di Komunitas Kuteraja, menyepakati, Baiq Yulia Hariana sebagai Ketua, Sekretaris Baiq Puji Purnamur Novia Sidi, dan Seri Handayani sebagai Bendahara PHkom. (*/Rji)
One thought on “Pembentukan PEREMPUAN AMAN Komunitas Masyarakat Adat Kuteraja”