Nilai-Nilai Budaya Perlu Dilestarikan Melalui Film

Film“Merariq” yang di ambil dalam bahasa lokal suku sasak, yang berarti “menikah” telah mampu menggugah masyarakat, khususnya pulau lombok untuk menyaksikan jalan ceritanya. Bahasa Merariq, memang tidak asing lagi di telinga masyarakat lombok dan cukup di pahami. Namun yang membuat kalangan masyarakat lombok penasaran bagaimana jika budaya merariq itu disugguhkan dalam bentuk film.

“Film yang di bintangi aktris nasional seperti Ardina Rasti, Ben Prihartono,B’jah, Piet Pagau, Ida Lemam, Sys, Ramdan Alamsyah, Erna Santoso, Rio B’wock dan sederet artis lainnya menjadi pemicu larisnya film ini di masyarakat. Lebih-lebih film ini sangat ditunggu-tunggu di kabupaten lain di pulau lombok. Keunikan dan sitem pengambilan gambar yang cukup sempurna menjadi nilai tambah bagi film ini.

Film merariq yang di produksi oleh Peskia film, Producer Indra J.Abidin, disutradarai oleh Guntur Novaris, mampu membantu masyarakat lombok mengangkat Nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki oleh suku sasak melalui film yang merupakan warisan budaya leluhur.

“Suatu hal yang sangat penting, karena Nilai kearifan lokal merupakan modal dasar dalam pembentukan jatidiri dan karakter masyarakat itu sendiri. Diperlukan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal tersebut dengan cara menghidupkan kembali dan menempatkannya dalam konteks masa kini walau di sugguhkan lewat film.

Nilai-nilai tersebut dapat dilihat jelas dari tradisi berbagai suku di Indonesia, seperti budaya gotong-royong, budaya tolong menolong dan saling menghormati.

“Kekayaan budaya ini harus menemukan bentuknya yang sesuai dengan kekinian. Sebab bila tidak ia hanya akan menjadi dongeng dan cerita masa lalu.

“B’jah mantan vokalis Band the play yang merupakan salah satu pemain di film “merariq” terinspirasi dan sukses menciptakan sebuah lagu berjudul”pecah” dan lagu ini menjadi music scoring di film merariq. Tidak sampai disitu, setelah usai shooting film merariq, vidio clip lagu berjudul”pecah” clip Novita Sarah telah ia luncurkan dan dapat di tonton via youtube dan telah beredar luas di dunia maya.

“Film “merariq” ini diharapkan mampu menjadi salah satu upaya pelestarian budaya daerah dan menjadi pembuka gerbang untuk produksi film berikutnya yang berkwalitas dan mampu memberikan pelajaran bagi generasi muda.

“Drs.Mastam salah seorang budayawan lombok timur dalam paparannya mengatakan, mengangkat tema “merariq” dalam sebuah film sangatlah tepat, mengingat banyak pelajaran penting untuk di ketahui dan dipahami para generasi muda saat ini,”ujarnya.(Niel)

 

Sumber: deblitznews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *