Peringatan HKMAN Ke 22,BPH AMAN NTB Berdo’a di Makam Keramat Wali Nyatok

WWW.NTB.AMAN.OR.ID -Dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Nusantara (HKMAN) yang ke 22 tahun, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Dzikir dan Doa di Makam keramat Wali Nyato’ yang berlokasi di Desa Rembitan, kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah. Rabu, 17 Maret 2021.

Mengunjungi Makam tersebut merupakan rangkaian atau prosesi ritual pemasangan Papan nama Komunitas Adat Jelantik, karena sebelum pemasangan plang komunitas, terlebih dahulu ziarah makam Wali Nyatok sekaligus pengambilan air makam yang sudah diisi dengan doa-doa untuk keselamatan.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur untuk mendapatkan berkah serta meningkatkan semangat dalam berjuang untuk hak-hak masyarakat adat.

Sementara itu, berbagai sumber menyebutkan, Wali Nyato’ merupakan salah satu pemuka Agama di Lombok pada zaman dahulu, dan menyimpan banyak kisah atau sejarah cikal bakal berdirinya kerajaan Selaparang di Lombok.

Sedangkan tujuan dari kunjungannya ke makam keramat tersebut untuk meningkatkan semangat dalam perjuangan dalam mencapai cita-cita Masyarakat Adat. Namun, tempat tersebut hanya boleh dikunjungi pada hari Rabu saja, oleh karena itu, hari itu memang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat yang jatuh pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2021. Momentum itulah digunakan Lalu Prima Wira Putra, Ketua BPH untuk melakukan ritual pemasangan Plang komunitas dengan melakukan dzikir dan berdoa ditempat makam keramat Wali Nyatok, para pengunjung atau penziarah makam lainnya pun ikut dalam dzikir yang dipimpin oleh H. Subandi.

Dalam kunjungannya, Ketua BPH AMAN NTB didampingi oleh Ketua PD AMAN Lombok Tengah, Ketua Komunitas, Ketua BPAN serta tokoh adat lainya turut mengikuti rangkaian ritual tersebut.

Selain itu, dengan Dzikir dan doa – doa untuk para leluhur diharapkan seluruh masyarakat adat di NTB terhindar dari wabah maupun rintangan dalam mendorong Perda maupun RUU Masyarakat Adat yang sedang diperjuangkan saat ini agar segera disahkan dan masyarakat adat selalu dalam posisi tangguh meskipun dalam kondisi krisis.

Sedangkan letak makam berada di perbukitan dan perjalanan menuju lokasi tersebut sekitar 26 km dari Jelantik Balai AMAN NTB, atau 37 menit jarak tempuh menggunakan kendaraan.

Setelah ziarah makam dan pengambilan air yang sudah disediakan menggunakan ceret atau kocor yang terbuat dari tanah, kemudian dilanjutkan dengan penanaman plang papan komunitas namun sebelum ditancapkan, terlebih dahulu papan plang yang sudah dibuat itu disiramkan dengan air yang sudah diberi doa di lokasi Makam keramat tersebut. (R-Ji)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *